Hari Jadi ke-80 Jawa Timur, Khofifah Ajak Samakan Langkah Antara Akhlak dan Era Digital

Surabaya, INFOJAWATIMUR.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperingati Hari Jadi ke-80 dengan cara yang penuh makna. Pada Rabu (1/10/2025) malam, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menggelar doa bersama dan khotmil Qur’an bersama 4.000 hafiz-hafizah di Gedung Islamic Center Surabaya. Acara ini juga ditujukan untuk mengenang para pendiri dan pahlawan Jawa Timur yang telah berjasa membangun daerah.

Dalam sambutannya, Khofifah menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara akhlak dan perkembangan teknologi digital. Ia menilai, masyarakat saat ini sering tergesa-gesa menyebarkan informasi tanpa memverifikasi kebenarannya. Hal tersebut berpotensi mengganggu tatanan moral jika tidak diimbangi dengan akhlakul karimah.

“Akhlak dan digital IT harus berjalan seiring. Jangan sampai teknologi digunakan untuk menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya. Sebaliknya, ia harus menjadi sarana yang mendukung semangat fastabikhul khairat atau berlomba-lomba dalam kebaikan,” tegas Khofifah.

Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak turut menambahkan bahwa visi moral dan spiritual telah menjadi bagian dari arah pembangunan Jawa Timur. Ia mengingatkan kembali prinsip Khofifah ketika menyusun Nawa Bhakti Satya, yaitu menjadikan Jawa Timur mulia di hadapan Allah sekaligus mulia di mata masyarakat dan dunia. Pilar Jatim Berkah hadir sebagai wujud nyata, dengan memberi perhatian khusus pada hafiz-hafizah serta imam masjid yang menjaga keberkahan di tengah masyarakat.

“Alhamdulillah, janji itu telah beliau tunaikan. Hafiz dan hafizah kini berada di garda terdepan dalam menjaga moralitas dan spiritualitas Jawa Timur,” ujar Emil. Ia berharap Jawa Timur bisa terus menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur, negeri yang baik dengan ridha Allah.

Ketua KAJI Indonesia, Ari Prabowo, yang turut hadir, menyampaikan rasa bangganya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pesan yang dibawakan Gubernur Khofifah relevan dengan tantangan era modern, di mana nilai akhlak dan kemajuan teknologi perlu diselaraskan agar membawa manfaat bagi umat.

“Ini pengingat bahwa teknologi harus digunakan untuk kebaikan, bukan sebaliknya. Antara akhlak dan digital IT memang harus nyambung,” ungkap Ari.

Doa bersama dan lantunan ayat suci dari ribuan hafiz-hafizah malam itu menjadi simbol komitmen Pemprov Jatim dalam merawat spiritualitas di tengah derasnya arus modernisasi.)***RED.

Need Help? Chat with us