INFOJAWATIMUR.com – JAKARTA – Babe Cabita sudah pernah meninggal dunia pada Selasa (9/4/2024) di dalam RS Mayapada, Ibukota Indonesia Selatan. Sebelum mengembuskan napas terakhir, komika berusia 34 tahun itu diketahui sempat mengidap penyakit anemia aplastik.
Penjelasan tentang riwayat penyakit Babe Cabita sebelum meninggal dunia diungkapkan oleh sang ayah, Irsyad Tanjung.
“Beliau sakit sejak Juni 2023. Menurut keterangan dokter beliau mengalami penyakit kelainan darah yang digunakan bukan lazim, namanya anemia aplastik,” kata Irsyad Tanjung di tempat rumah duka kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan, Selasa (9/4/2024).
Irsyad mengungkapkan, Babe sempat dirawat di dalam salah satu rumah sakit dalam Jakarta, namun kemudian dipindahkan ke RS di tempat Malaysia.
“Pada November 2023 kami telah membawanya berobat ke Rumah Sakit Siloam dalam Jakarta. Beberapa minggu di dalam sana, kami memindahkannya ke Rumah Sakit Sunway Medical Center pada Kuala Lumpur hingga Januari 2024,” jelasnya.
Kondisi Babe sempat membaik hingga akhirnya sang komika melaksanakan ibadah umrah pada Februari 2024. Namun, sepulang dari umrah, kondisinya berkurang serta kembali dibawa ke rumah sakit di tempat Malaysia.
“Di Januari sebab sudah ada merasa sembuh beliau pulang ke Ibukota lalu dalam bulan Februari beliau umrah sama-sama keluarga. Sepulangnya, pada akhir Februari drop kembali. Jadi sejak Februari kami bawa lagi ke Rumah Sakit Sunway Medical Center Kuala Lumpur,” ungkap Irsyad.
Babe merasa kondisinya kembali membaik. Ia pun ingin pulang ke rumah dikarenakan begitu antusias untuk menyambut Idulfitri bersatu keluarga di tempat rumah.
“Kira-kira 10 hari yang digunakan lalu kondisi mulai membaik juga ia merasa enak, ia ingin berlebaran dengan sanak keluarga dalam kediaman ini,” jelasnya.
Namun, kondisi Babe yang dimaksud sempat membaik itu tak bertahan lama hingga kembali drop kemudian dibawa ke rumah sakit Mayapada, Lebak Bulus, sampai akhirnya mengembuskan napas terakhir. Hasrat Babe untuk merayakan lebaran bersatu istri juga anaknya pun tak dapat terwujud.
“Dua hari di tempat rumah kami membawanya kembali ke Rumah Sakit Mayapada Lebak Bulus. Lebih kurang seminggu beliau dirawat di dalam sana sampai mengembuskan napas terakhir. Alhamdulillah, insya Allah kami telah ikhlas oleh sebab itu kami telah melakukan berbagai upaya dengan semampu kami untuk membawanya berobat lalu kesembuhan dirinya,” pungkas sang ayah.