INFOJAWATIMUR.com – JAKARTA – Samsung Electronics, raksasa teknologi dengan syarat Korea Selatan, memperkirakan laba mereka untuk kuartal kedua 2024 (April-Juni) akan melonjak 15 kali lipat dibandingkan dengan periode yang mirip tahun lalu.
Lonjakan ini didorong oleh booming kecerdasan buatan (AI) yang digunakan sudah pernah meningkatkan nilai tukar chip canggih, hasil utama Samsung.
Hal itu juga memacu saham Samsung naik lebih lanjut dari 2% pada awal perdagangan dalam Seoul. Sebelumnya, Samsung juga melaporkan peningkatan laba lebih banyak dari 10 kali lipat untuk kuartal pertama tahun ini.
Ledakan Permintaan Chip AI
Dalam kuartal kedua, Samsung memproyeksikan laba akan mencapai 10,4 triliun won (USD7,54 miliar), jarak jauh melampaui perkiraan analis sebesar 8,8 triliun won menurut LSEG SmartEstimate.
Marc Einstein, kepala analis di area perusahaan riset dan juga konsultasi ITR Corporation yang tersebut berbasis di tempat Tokyo, menjelaskan bahwa pada waktu ini terjadi lonjakan permintaan chip Kecerdasan Buatan untuk pusat data kemudian smartphone.
Optimisme Pasar AI
Optimisme mengenai prospek Artificial Intelligence menjadi salah satu alasan utama reli lingkungan ekonomi yang dimaksud lebih besar luas selama setahun terakhir. Angka S&P 500 kemudian Nasdaq pada Amerika Serikat bahkan mencapai rekor baru pekan lalu.
Nilai lingkungan ekonomi raksasa chip NVIDIA juga melonjak menyeberangi USD3 triliun (Rp48.000 triliun) pada bulan lalu, sempat menempati kedudukan teratas sebagai perusahaan paling berharga di area dunia. “Ledakan Artificial Intelligence yang digunakan secara besar-besaran menyokong NVIDIA juga meningkatkan pendapatan Samsung serta bahkan seluruh sektor,” tambah Einstein.
Dampak Boom Kecerdasan Buatan pada Samsung
Sebagai produsen chip memori, smartphone, kemudian televisi terbesar pada dunia, Samsung juga mendapatkan keuntungan besar dari meningkatnya permintaan chip AI. Chip-chip ini digunakan pada berbagai program AI, mulai dari pusat data hingga perangkat seluler.
Booming Artificial Intelligence diperkirakan akan terus berlanjut pada beberapa tahun mendatang, yang mana berarti permintaan chip Teknologi AI juga akan masih tinggi. Hal ini akan menjadi pendorong utama peningkatan Samsung Electronicsdimasadepan.