INFOJAWATIMUR.com – Dalam rangka meningkatkan ekspor dan mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jawa Timur, Pegiat Ekspor Nusantara menggelar sebuah forum diskusi online bertajuk “Strategi Meningkatkan Daya Saing UKM Menghadapi Tren Pasar Tahun 2025”. Forum ini melibatkan sejumlah pemangku kepentingan penting, antara lain Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Jawa Timur), serta Bank Indonesia. Acara ini berlangsung pada Selasa, 23 Desember 2024, dan bertujuan untuk merumuskan langkah strategis dalam mempercepat pertumbuhan ekonomiUMKM di Jatim berbasis ekspor.
Analisa Kebijakan Utama Provinsi Jawa Timur, Drajat Irawan, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga keuangan dalam mendukung ekspor dan pengembangan UMKM. Drajat Irawan lebih lanjut menyatakan bahwa Jawa Timur memiliki potensi yang luar biasa dalam sektor ekspor, tetapi masih menghadapi sejumlah tantangan, terutama dalam hal akses pasar internasional, infrastruktur, dan pembiayaan.
“Potensi ekspor dari Jawa Timur sangat besar, terutama dengan produk-produk unggulan seperti produk pertanian, kerajinan tangan, dan makanan olahan. Namun, kita juga harus menghadapi berbagai tantangan seperti persaingan global, biaya logistik yang tinggi, serta keterbatasan dalam hal kapasitas produksi UMKM yang siap untuk diekspor,” ujar Drajat Irawan.
Dalam diskusi ini, pihak Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur memaparkan berbagai program yang telah dilaksanakan untuk mendukung UMKM. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah merancang berbagai kebijakan untuk meningkatkan daya saing UMKM melalui pelatihan, pemberian akses permodalan, dan pendampingan dalam memperluas pasar, baik di tingkat nasional maupun internasional.
“Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM adalah akses permodalan dan pemasaran. Oleh karena itu, kami bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia dan Kadin, untuk membuka peluang bagi UMKM agar dapat mengakses pembiayaan dengan bunga yang lebih terjangkau, serta memberikan pelatihan mengenai strategi ekspor yang efektif,” jelas Andrio Himawan Wahyu Aji, selaku Kepala Bidang Pemasaran Diskop UKM Jatim, yang hadir mewakili Kepala Dinas.
Sementara itu, perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur menyoroti pentingnya peningkatan kualitas produk dan pemanfaatan teknologi dalam menghadapi persaingan global. “Kami mendorong UMKM untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar sesuai dengan standar internasional. Selain itu, digitalisasi menjadi kunci penting dalam mengakses pasar global. Oleh karena itu, kami berupaya memfasilitasi pelatihan dan pendampingan bagi para pelaku UMKM untuk mengoptimalkan pemasaran online,” ungkap Ervina Lucky Kristian, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jatim.
Ditegaskan bahwa Peran Kadin dan Bank Indonesia dalam mendukung ekspor UMKM juga mendapat sorotan dalam forum ini. Perwakilan Kadin Jawa Timur mengungkapkan pentingnya memperkuat kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKM untuk menciptakan peluang pasar baru baik domestik maupun internasional. Kadin juga menekankan pentingnya akses informasi pasar dan tren global bagi pelaku UMKM agar produk mereka dapat bersaing secara efektif di pasar ekspor.
“Kolaborasi antara pelaku usaha besar dan UMKM sangat penting, karena UMKM sering kali mengalami kesulitan dalam hal pemasaran dan distribusi. Kami, sebagai Kadin, siap membantu dalam mencarikan pasar dan mempertemukan UMKM dengan mitra bisnis potensial,” ujar Adik Dwi Putranto, Ketua KADIN Jawa Timur.
Bank Indonesia, dalam kesempatan ini, memberikan pemaparan tentang berbagai program pembiayaan yang tersedia untuk UMKM dan eksportir. Bank Indonesia juga menjelaskan bagaimana lembaga keuangan dapat membantu UMKM dalam mengakses pinjaman dengan bunga rendah dan skema pembiayaan yang lebih fleksibel. “Kami memiliki program untuk mendukung UMKM dalam bentuk pembiayaan yang ramah UMKM, serta mendampingi mereka dalam proses ekspor, termasuk dalam hal pengelolaan risiko kurs dan sistem pembayaran internasional,” tutur Iqbal Reza Nugraha, selaku Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur.
Erat kaitannya tantangan dan solusi , beberapa topik yang menjadi fokus utama dalam forum ini adalah masalah logistik dan distribusi, peningkatan daya saing produk UMKM, serta cara-cara untuk membuka pasar ekspor baru. Diskusi tersebut juga mengungkapkan bahwa meskipun UMKM memiliki potensi besar, mereka sering kali terkendala oleh keterbatasan akses informasi dan jaringan internasional yang terbatas.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah peningkatan peran digitalisasi dan e-commerce dalam pemasaran produk UMKM. Beberapa narasumber juga mengusulkan perlunya lebih banyak promosi dan partisipasi dalam pameran internasional untuk memperkenalkan produk-produk lokal ke pasar global.
“Melalui kemajuan teknologi, kami dapat memperkenalkan produk UMKM ke pasar global tanpa harus memiliki saluran distribusi yang besar. Pemasaran melalui platform digital seperti e-commerce akan memberikan kesempatan yang lebih luas bagi produk lokal untuk dikenal dunia,” Ari Prabowo, selaku Ketua Pegiat Ekspor Nusantara (PENS) yang menggagas kegiatan ini.
Meningkatkan Kerja Sama Antar Lembaga dan Sektor. Forum diskusi ini menegaskan bahwa kolaborasi antar lembaga pemerintah, dunia usaha, dan lembaga keuangan akan menjadi kunci dalam memajukan ekspor dan UMKM di Jawa Timur. Semua pihak sepakat untuk terus memperkuat kerja sama, membuka akses pasar, serta memberikan pendampingan dan pelatihan kepada UMKM untuk menghadapi tantangan global.
PEGIAT EKSPOR NUSANTARA (PENS) Mendampingi dan memfasilitasi pengembangan serta peningkatan kapasitas usaha hingga bisnis menuju ekspor. Mulai dari pelatihan, konsultasi, perizinan, hingga bantuan teknis dan pemasaran. PENS Menjadi bagian dari penghubung yang memastikan bahwa produk-produk Indonesia dapat diakses dan dihargai di pasar global,membuka pintu bagi ekspansi dan pertumbuhan internasional, serta pencapaian tujuan strategis yang lebih besar dan lebih berdampak. PENS beralamat di Jalan Indrapura 32B Kota Surabaya, siap menfasilitasi pelaku usaha diseluruh Indonesia.
Ke depan, tambah Ari , Pegiat Ekspor Nusantara bersama pemerintah dan lembaga terkait berencana memperluas program serupa ke daerah lain di Indonesia, dengan tujuan memperkenalkan lebih banyak produk unggulan Indonesia ke pasar internasional.
Dengan adanya inisiatif seperti ini, diharapkan Jawa Timur dapat terus berkembang sebagai salah satu provinsi dengan kontribusi ekspor terbesar di Indonesia, serta menjadi rumah bagi UMKM yang siap bersaing di pasar global.)***