INFOJAWATIMUR.com – Jakarta – Kementerian Kesehatan perlu menggencarkan sosialisasi mengenai konsep penyakit X. Publik yang tidaklah paham mungkin saja berpikir ada virus baru yang mana sedang menyebar global seperti wabah Covid-19 yang mana baru lalu.
Ahli mikrobiologi klinik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Nia Krisniawati mengingatkan itu pada Senin, 4 Maret 2024. “Masyarakat harus paham konsep disease (penyakit) X itu apa,” kata dia.
Nia menerangkan, penyakit X bukanlah berarti sedang ada penyakit baru. Tetapi, merupakan persiapan menghadapi kemungkinan pandemi yang lebih tinggi hebat daripada Covid-19.
Tujuan dari konsep ini, kata Nia, adalah merancang kesiapan apabila benar muncul pandemi baru tersebut. Dia merujuk terhadap kesiapan global dari sumber daya, infrastruktur, rumah sakit, pengembangan penelitian, vaksin, kemudian lainnya.
Lebih lanjut Nia mengungkapkan konsep penyakit X sudah dibahas Organisasi Aspek Kesehatan Global (WHO) sejak 2018. “Penyakit X semacam hipotetis terkait dengan cara menghadapi pandemi berikutnya.”
Jadi, ia menegaskan, penyakit X diangkat oleh WHO sebagai langkah persiapan untuk menghadapi pandemi yang mana patogennya serupa sekali belum diketahui. Atau juga menghadapi patogen yang mana potensial menyebabkan pandemi.
Dia mencontoh virus Ebola kemudian Zika di area mana penelitian tentangnya masih terbatas. “Itu telah ada, cuma research and development-nya itu kan memang benar masih di tahap pengembangan untuk vaksinnya kemudian lain-lain,” kata dosen Fakultas Bidang kedokteran Unsoed itu.
Bahkan, lanjut dia, penyakit X disebut-sebut bisa jadi menyebabkan kematian hingga 20 kali tambahan banyak daripada Covid-19.
Itu sebabnya, Nia mengungkapkan, penyakit X juga sudah ada dibahas pada Pertemuan G20 pada tahun lalu. Pembahasan telah dilakukan melahirkan kerja serupa internasional untuk melakukan penelitian dan juga pengembangan lintas negara.