INFOJAWATIMUR.com – Batam – Wisata di area Daerah Perkotaan Batam terus bertambah belakangan ini. Yang terbaru adalah peluncuran kapal pinisi, mirip dengan yang mana ada di area Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Pinisi adalah sebutan untuk kapal tradisional yang digunakan digunakan oleh pelaut dari Suku Bugis, Konjo, juga Mandar pada Sulawesi Selatan. Kapal ini telah dilakukan dimodifikasi menjadi penginapan yang digunakan unik.
Kapal pinisi pada Batam berlabuh di tempat depan Warung Makan Kopak Jaya 007 Seafood, tidak ada sangat dari Jembatan Barelang Batam. Dari jembatan ini, kita dapat meninjau dengan jelas kapal pinisi berlayar, memberikan pengalaman menarik bagi para pengunjung.
Kapal pinisi mempunyai bentuk mirip kapal pesiar kecil, dengan ciri khas layar yang digunakan terkembang. Pada masa lalu, kapal para pelaut Bugis ini mengandalkan layar terkembang sebab belum menggunakan mesin.
Tempo berkesempatan menikmati senja pada melawan kapal pinisi bernama KLM Dragon Net 01, bersamaan dengan kunjungan Menteri Peluang Usaha Pariwisata lalu Kondisi Keuangan Kreatif Sandiaga Uno, awal Januari 2024 lalu.
Wisatawan sekarang ini bisa jadi menikmati keliling perairan Kepulauan Riau dengan kapal phinisi (Dok. Kemenparekraf)
Senja yang dimaksud Menakjubkan
Seperti di tempat hotel atau resor, pengunjung disuguhi minuman pembuka pada waktu pertama kali menapakkan kaki dalam Kapal Pinisi Dragon Net. Petugas kapal dengan seragamnya menyambut tamu dengan ramah.
Kapal pinisi memang sebenarnya terlihat unik, dengan desain yang tersebut berbeda dari kapal-kapal biasa. Bahkan, beberapa kapal kecil warga Batam berhenti semata-mata untuk berswafoto dengan kapal ini.
Pada hari tersebut, papal pinisi tak berlayar jauh, semata-mata melintasi sekitar Jembatan Barelang. Para tamu kapal tidaklah hanya saja menikmati pemandangan Jembatan Barelang, tetapi juga menyaksikan senja yang mana memukau. Langit di dalam sebelah barat mulai memerah, menciptakan momen yang digunakan tidaklah dapat diabaikan untuk berfoto.
Suguhan yang dinikmati tamu di area kapal pinisi Dragon Net Batam pada pelayaran awal Januari 2024 (TEMPO/Yogi Eka Sahputra)