Profil PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Smelter Asal China yang dimaksud Meledak

0
60
Profil PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali, Smelter Asal China yang tersebut dimaksud Meledak
INFOJAWATIMUR.com – Tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di area Daerah Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) meledak pada waktu pekerja sedang melakukan perbaikan di area area tersebut.

Profil PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) mulai banyak dicari akibat perkembangan ini menyebabkan belasan orang dikabarkan meninggal dunia serta puluhan pekerja mengalami luka-luka.

Profil PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS)

PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) adalah perusahaan dibawah induk dari China atau Tiongkok yang berada di tempat Kawasan Industri Morowali bersatu dengan PT. GCNS, PT. IRNC, serta PT. TSI.

Pabrik smelter nikel lalu stainless steel ini didirikan dalam Wenzhou pada tahun 1980an, adalah perusahaan berskala besar yang tersebut bertujuan untuk produksi dan juga peleburan baja tahan karat.

Saat ini, Dewan Direksi Industri Tsingshan berbasis di area Shanghai dan juga Wenzhou, kemudian sekarang ini menjalankan empat grup, yaitu Tsingshan Holding Group Co., Ltd., Shanghai Decent Investment (Group) Co., Ltd., Tsingtuo Group Co., Ltd. juga Eternal Tsingshan Group Co., Ltd., juga lebih lanjut dari 100 anak perusahaan.

Grup Tsingshan tidaklah belaka berinvestasi dalam Indonesia tapi juga dalam Singapura, India, Amerika Serikat, serta negara-negara lain, dan juga mengatur lebih tinggi dari 15 anak perusahaan/kantor perwakilan.

Salah satu proyek terbesar merekan berada di area Indonesia, tepatnya di area Kawasan Industri Morowali Indonesia dengan total luas yang mana direncanakan lebih banyak dari 2.000 hektar.

Perusahaan yang tersebut berada pada bawah naungan Grup Tsingshan adalah  PT. Taman Industri Indonesia Morowali (IMIP), PT. Sulawesi Pertambangan Investment Indonesia (SMI), PT. Guangqing Nickel Corporations Indonesia (GCNS), PT. Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), PT. Indonesia Ruipu Nichrome (IRNC), PT. Tsingshan Steel Indonesia (TSI), juga PT. Dexin Baja Indonesia (DSI).

Selain proyek Hengjia dengan produksi tahunan sebesar 150.000 ton feronikel lalu proyek DSI dengan produksi tahunan sebesar 3,5 jt ton baja yang mana sedang dibangun, kawasan ini juga telah dilakukan membentuk rantai sektor pertama pada dunia yang menghubungkan pertambangan, peleburan nikel-kromium-besi, peleburan baja tahan karat, pengerolan panas, pencucian lalu anil asam, pengerolan dingin dan juga pemrosesan hilir.

Selain itu juga proyek lain seperti pembangkit listrik tenaga panas, piroelektrik, kokas, semi kokas, pembuatan asam, ferrosilikon, silikomangan, kemudian dermaga logistik tersedia di area taman ini.

Secara khusus, total kapasitas pembangkit listrik terpasang pembangkit listrik milik sendiri yang dimaksud lebih lanjut dari 2.000MW, kapasitas produksi feronikel 1,8 jt ton, kapasitas produksi ferrochromium 300.000 ton, kapasitas pembuatan baja 3 jt ton, kemudian kapasitas hot rolling 3 jt ton.

Bisnis pada Indonesia adalah yang tersebut terbesar bagi Grup Tsingshan, yakni pabrik baja tahan karat terbesar dengan rantai sektor terpanjang di area luar Tiongkok.)***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here