Update Kasus penyebaran Virus Corona Hari ini: Terkonfirmasi 216 Orang, Total Kasus Aktif 2.070

0
36

INFOJAWATIMUR.com   – Kementerian  Kesehatan mencatatkan persoalan  terkonfirmasi penyebaran virus Corona di dalam Indonesia hari ini, Ahad, 17 Desember 2023 berjumlah 216 orang. Sementara perkara sembuhnya sebanyak 128 orang serta satu orang tercatat meninggal. Untuk perkara aktif, jumlahnya 2.070 kasus.

Saat ini, Indonesia lalu dunia beberapa pekan terakhir sedang mengalami lonjakan  infeksi Covid-19. Lonjakan ini khususnya akibat munculnya varian baru yang mana mulai diidentifikasi secara global bernama JN.1 Covid-19. Para ahli menilai varian JN.1 tambahan mudah menginfeksi kemudian sulit terproteksi.

Melansir data yang digunakan  , persoalan  terinfeksi pandemi Covid-19 hari ini mencapai 777.386.069. Sedangkan yang digunakan terkonfirmasi meninggal akibat wabah Covid-19 terdata 6.987.222.

Di Asia Tenggara, persoalan  wabah Covid-19 juga terpantau meningkat, yaitu 61.215.397 kasus. Dengan kematian akibat wabah Covid-19 sebanyak 888.092 per Ahad, 17 Desember 2023.

Epidemiolog Dicky Budiman mengungkapkan kenaikan tindakan hukum penyebaran virus Corona tiada dapat dianggap biasa kemudian disepelekan. Perlu ada langkah jitu dari pemerintah, terkhusus menggiatkan vaksinasi gratis terhadap rakyat dan juga kelompok rentan. Sebab, menurut Dicky, varian JN.1 yang dimaksud mudah menginfeksi kemudian langkah jitu menangkalnya dengan vaksinasi booster.

Bagaimana vaksinasi di dalam Indonesia?

Kementerian  Kesehatan melalui situs resmi merekan menyatakan per Ahad, 17 Desember 2023, perbandingan vaksinasi telah mencapai bilangan 86 per 100 penduduk untuk dosis pertama.

Sasaran vaksinasi yang mana ditargetkan Kementerian   Kesehatan sebanyak 234.666.020 untuk tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas umum lalu warga rentan dalam usia 12 hingga 17 tahun. Lalu, usia 6 sampai 11 tahun.

Terkait rincian persentasenya, vaksinasi dosis pertama sudah ada mencapai 86,88 persen, dosis kedua 74,56 persen dan juga dosis ketiga 39,08 persen. Sedangkan untuk dosis keempat masih sedikit, berada di area persentase 2,01 persen.

Masyarakat yang digunakan paling banyak divaksinasi didominasi di dalam wilayah DKI Jakarta, Bali lalu Yogyakarta. Sementara yang digunakan paling sedikit mengikuti vaksinasi berada di area wilayah Papua, Papua Barat dan juga Maluku.

Berdasarkan perkembangan perkara penyebaran virus Corona di tempat pekan terakhir, menurut Dicky, pemerintah harus segera menekan penyebarannya dengan meningkatkan vaksinasi booster kemudian primer terhadap anak. Tujuannya untuk melindungi dari keparahan lalu kemungkinan jangka panjang. “Tapi pemerintah menyiapkannya dengan gratis juga,” ujar Dicky untuk Tempo pekan lalu.

Dicky menemukan hal yang digunakan baru dari JN.1 ini, sebab mutasi terus terjadi pada varian tersebut. Karakter JN.1 juga unik pada konteks re-infeksi juga koinfeksi.

Fakta yang disebutkan ditemukannya ketika berdiskusi dengan peneliti yang tersebut ada di dalam Eropa serta Amerika. Melihat kondisi itu pula Dicky merasa Indonesia tertinggal jarak jauh khususnya pada penanganan Covid-19.

“Kita punya keterbatasan pada mendeteksi juga kerap kali terlambat, sedangkan pada berbagai belahan dunia telah menjadi perhatian, siap tiap siap varian ini akan sampai pada Indonesia juga. Atau sudah ada sampai tapi belum mampu dideteksi,” kata Dicky.

Dicky pun menilai warga di area negara forward sangat proaktif untuk menangkal penyebaran Covid-19. Sebab, itu di dalam wilayah Eropa dan juga Amerika terpantau ada peningkatan bilangan bulat rawat inap dalam rumah sakit akibat wabah Covid-19 ini, sementara dalam Indonesia masih sedikit ditemukan.

“Bukan berarti di area Indonesia tak terjadi (peningkatan kasus), belaka belaka warga kita kan memang benar budayanya jarang ke rumah sakit. Sehingga banyak yang dimaksud mengobati sendiri juga ini yang tersebut harus diwaspadai,” kata Dicky.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here