Viral Istilah Lavender Marriage, Pernikahan yang digunakan Dilakukan untuk Rahasiakan Orientasi Seksual

0
6
Viral Istilah Lavender Marriage, Pernikahan yang tersebut digunakan Dilakukan untuk Rahasiakan Orientasi Seksual

INFOJAWATIMUR.com – JAKARTA – Istilah lavender marriage baru-baru ini tersebar luas di area media sosial lantaran kerap dikaitkan dengan isu perceraian di area kalangan artis Indonesia. Banyak netizen penasaran dengan arti dari istilah ini.

Lavender marriage alias pernikahan lavender mengacu pada ikatan antara individu heteroseksual juga manusia homoseksual, yang digunakan rutin kali dimaksudkan untuk menyembunyikan orientasi seksual homoseksual. Hal ini secara historis kerap digunakan untuk melindungi individu dari penganiayaan masyarakat, konsekuensi hukum, atau kesulitan pribadi dikarenakan orientasi seksual mereka.

Istilah lavender sendiri mengacu pada warna yang tersebut secara tradisional dikaitkan dengan komunitas LGBTQ+. Selain itu, lavender marriage juga diartikan sebagai pernikahan yang dimaksud dibuat berdasarkan kenyamanan atau penampilan. Di mana pasangan yang tersebut terlibat tiada mempunyai perasaan romantis satu sejenis lain.

Belakangan ini, konsep pernikahan lavender sudah menarik perhatian seiring dengan terus berkembangnya norma-norma sosial kemudian identitas individu. Berikut alasan mengapa pasangan memilih lavender marriage dilansir dari India Times, Selasa (17/9/2024).

Viral Istilah Lavender Marriage

1. Penerimaan dan juga Harapan Sosial

Di rakyat yang mana membatasi hak kemudian penerimaan LGBTQ+, individu kemungkinan besar memilih pernikahan lavender untuk mempertahankan penerimaan sosial, memenuhi ekspektasi dan juga harapan keluarga, atau melindungi karier serta status sosial mereka.

2. Manfaat Hukum serta Finansial

Pernikahan banyak kali memberikan khasiat hukum serta finansial. Seperti keringanan pajak, hak waris, serta akses ke faedah perawatan kesehatan. Memilih pernikahan lavender dapat memberikan keuntungan ini sekaligus menyembunyikan orientasi seksual seseorang yang mana sebenarnya.

3. Tekanan Budaya juga Agama

Norma budaya atau agama yang digunakan mengutamakan hubungan heteroseksual dapat menyebabkan seseorang menikah dengan konsep pernikahan lavender untuk menghindari pengucilan atau konflik dengan komunitasnya.

4. Ketenteraman juga Keselamatan Pribadi

Di wilayah-wilayah tempat individu LGBTQ+ menghadapi diskriminasi, kekerasan, atau hambatan hukum. Karena itu pernikahan lavender dianggap dapat menawarkan tingkat keamanan dan juga keselamatan pribadi dengan menutupi identitas seksual seseorang yang tersebut sebenarnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here