Pemprov Jatim Raih Prestasi Sebagai Provinsi Terbaik ke-2 kategori Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2022

0
80
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur menerima penghargaan dari
Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur menerima penghargaan dari Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional.

infoJAWATIMUR.com – Provinsi Jawa Timur kembali mencatatkan prestasi tingkat nasional. Kali ini, penghargaan yang diterima berasal dari Suharso Monoarfa, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapennas) RI.

Pemprov Jatim berhasil mencatatkan prestasi sebagai provinsi terbaik kedua nasional Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2022 untuk kategori Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2022.

Piala  dan piagam penghargaan tersebut diterima Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur di Kantor Kementerian PPN / Bappenas Jl. Untung Suropati No. 2 Menteng Jakarta Pusat, Kamis (29/09/2022) pagi.

Usai menerima penghargaan, gubernur wanita pertama di Jawa Timur ini menyampaikan bahwa  penghargaan yang diterima merupakan buah dari kerja keras, kerjasama, sinergitas, kolaborasi dan harmonisasi yang baik mulai tingkat provinsi, kabupaten/ kota hingga level pemerintahan paling bawah.

“Alhamdulillaah, penghargaan ini tak lepas dari sinergitas dan harmonisasi dari bupati/wali kota se-Jatim dalam peningkatan inovasi pembangunan daerah masing-masing yang berdampak bagi kemajuan pembangunan Jatim,” ungkap Khofifah ditemui usai menerima piala penghargaan PPD Tahun 2022.

Sebagai informasi penghargaan ini telah disampaikan secara virtual dalam rangkaian Pembukaan Musrenbangnas Tahun 2022 yang dibuka resmi oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dari Istana Negara, Jakarta, Kamis (28/4/2022) lalu.

Khofifah menekankan bahwa wujud komitmen terhadap pencapaian Prioritas Pembangunan Nasional dilakukan melalui upaya semua daerah baik tingkat provinsi dan kabupaten kota dalam menyusun perencanaan pembangunan berdasarkan agenda pembangunan nasional.

“Ada sinkronisasi dan harmonisasi yang dibangun dalam pelaksanaan pembangunan mulai dari tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota ini penting dengan tetap mempertimbangkan kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat,” sambungnya.

Lebih lanjut Khofifah menyatakan bahwa sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan nasional harus dilakukan sejak tahap perencanaan pembangunan daerah.

Dia menambahkan bahwa perencanaan pembangunan yang disusun juga seyogyanya disesuaikan dengan kearifan lokal setiap daerah.

“Prinsip-prinsip pembangunan yang holistik, tematik, terintegrasi dan spasial, serta dapat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah,” papar mantan Menteri Sosial ini.

Khofifah mengungkapkan bahwa Program Jatim Puspa, pemberdayaan perempuan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat yang berhasil menurunkan angka kemiskinan menjadi program yang diusung Pemprov Jatim pada penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) tahun 2022.

Tak hanya itu, Khofifah mengatakan inovasi terkait peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jawa Timur yang didukung Program Double Track SMA, Kesehatan dan Pendidikan Gratis Berkualitas juga menjadi program yang diusung pada penilaian PPD tahun ini.

“Serta perencanaan pembangunan yang memiliki koherensi dan konsistensi yang baik dari berbagai aspek dan memuat kebijakan pemulihan ekonomi akibat Covid- 19,” tandasnya.

Gubernur Khofifah berharap penghargaan PPD yang diterima Pemprov Jatim tahun ini mampu menjadi motivasi baru untuk mendorong pembangunan di Jawa Timur yang lebih terukur, akuntabel, inovatif, serta berkelanjutan.

“Kami akan menjadikan penghargaan ini sebagai motivasi baru  untuk lebih memahami perencanaan pembangunan daerah dan pencapaian serta inovasi untuk penyelesaian masalah di Jawa Timur,” tuturnya.

Sementara itu tahapan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) terdiri tiga tahap berikut. Pertama, penilaian Data Pencapaian Dokumen Perencanaan Daerah (RKPD) dan Inovasi.

Kedua, penilaian komprehensif dan adaptif terkait perencanaan dan capaian pemerintah daerah, melalui Presentasi dan Wawancara Intensif video conference. Dan Ketiga, Verifikasi Lapangan.

Di kesempatan itu Suharso Monoarfa menyampaikan PPD rutin diberikan dengan esensi untuk mendorong pemerintah daerah bisa melahirkan inovasi-inovasi dalam perencanaan pembangunan. Selanjutnya, bagaimana perencanaan pembangunan itu dicapai.

“Jadi sesungguhnya kita ingin mendapatkan satu masukan yang baik berdasarkan policy yang dilakukan para gubernur, bupati dan walikota. Saya lihat luar biasa yang dilakukan oleh para gubernur, bupati dan walikota termasuk dalam situasi yang sulit, dan itu menggembirakan,” kata Suharso dalam sambutannya.

Menurut Suharso, pencapaian-pencapaian tersebut bisa dijadikan pedoman bagi yang lain. Dan kemudian inovasi yang dihasilkan dapat menjadi policy atau kebijakan yang dapat diimplementasikan secara umum.

“Saya kira satu hal yang juga perlu kita catat bahwa kedepan yang kita juga inginkan, kita harapkan adalah sinkronisasi dari seluruh perencanaan pembangunan itu dengan rencana pembangunan nasional,” imbuhnya. yul

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here