PT Bangunperkasa Adhitamasentra Hadirkan Inovasi Hunian Murah dan Bisa Dikerjakan Hanya dalam Waktu 6 Hari, Begini Wujudnya

0
118
PT Bangunperkasa Adhitamasentra tawarkan hunian yang terbuat dari Glassfiber Reinforced Cement.

infoJAWATIMUR.com – Memiliki rumah idaman kini tak harus dibebani biaya mahal. PT Bangunperkasa Adhitamasentra menyodorkan inovasi konstruksi hunian yang tidak hanya murah tetapi bisa diwujudkan dalam waktu singkat.

Konsep yang ditawarkan PT Bangunperkasa Adhitamasentra adalah hunian yang terbuat dari Glassfiber Reinforced Cement (GRC) yang dikenalkan dengan nama Rumah Instan GRC (RIG).

Menurut Richard Sugianto, Direktur PT Bangunperkasa Adhitamasentra, hanya dengan biaya Rp 60 juta, masyarakat bisa mendapatkan tempat tinggal ukuran 6×6 meter2.

“Proses penyelesaiannya pun bisa dilakukan dengan cepat dan hanya perlu waktu sekitar enam hari,” tegasnya.

Richard menambahkan, rumah instan GRC mengusung konsep prefabrikasi. “Modul materialnya sudah dibentuk di pabrik sehingga bisa langsung diinstal di lokasi yang diinginkan calon pemilik rumah,” ungkapnya.

Richard mengenalkan rumah contoh RIG di Hunian Tetap (Huntap) Desa Sembermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Sebagaimana diketahui Huntap tersebut disediakan untuk relokasi penduduk terdampak bencana Gunung Semeru.

Richard menegaskan, keunggulan konsep modular ini adalah bisa cepat dibangun dibanding pembangunan dengan cara konvensional. “Pengerjaannya sangat mudah karena semua panel dan material sudah compatible. Rumah yang dihasilkan tidak hanya indah, tetapi juga tahan gempa,” tandasnya.

Menurut Richard, GRC merupakan sejenis beton yang diperkuat serat. Produk ini juga dikenal sebagai beton bertulang glass fiber, yaitu material komposit yang terdiri dari pasir halus, semen, polimer akrilik, air, serta serat kaca tahan alkali yang dikenal berkekuatan tinggi.

Dengan kelebihan tersebut rumah instan GRC sangat cocok digunakan untuk daerah rawan bencana. Kontribusinya saat ini sudah cukup besar di beberapa daerah terdampak bencana seperti Aceh dan Lombok.

“Meski kami masih dalam proses mendapatkan sertifikasinya. Namun kami sudah membuktikan, bahwa RIG ini sampai sekarang masih dalam kondisi bagus, meski terkena gempa di Lombok,” imbuhnya. nov

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here