INFOJAWATIMUR.com – JAKARTA – Era kendaraan listrik semakin dekat, namun keraguan akan kemampuannya untuk perjalanan jarak sangat jauh masih menghantui sebagian masyarakat. Untuk membuktikan bahwa mobil listrik sudah ada siap menaklukkan rute antar kota, SINDONews melakukan perjalanan pulang-pergi (PP) Jakarta-Solo menggunakan Hyundai Ioniq 5 Signature Long Range BlueLink.
Perjalanan Dimulai: Menaklukkan Kemacetan Jakarta
Perjalanan kami dimulai dari Cengkareng, Jakarta, pada Hari Jumat (14/6/2024) yang tersebut bertepatan dengan awal libur panjang Idul Adha. Dengan akumulator terisi 91% juga perkiraan jarak tempuh 433 km, kami optimis menghadapi kemacetan Jakarta.
Menggunakan mode berkendara ECO serta regenerative braking level 1, Ioniq 5 dengan lincah melintasi kepadatan lalu lintas dalam Tol JORR dan juga Tol Layang Jakarta-Cikampek MBZ.
Istirahat Pertama: Mengisi Daya dalam Rest Area KM 228 A
Setelah menempuh perjalanan panjang, kami beristirahat dalam Rest Area KM 228 A Tol Kanci-Pejagan. Indikator akumulator menunjukkan 43% dengan sisa jarak tempuh 215 km. Kami memanfaatkan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) jenis DC 200 kW untuk mengisi daya 18 kWh dengan biaya Rp46.037. Selanjutnya, kami mengisi daya lagi di area SPKLU ABB milik PLN dengan daya 20 kWh seharga Rp51.751, hingga akumulator mencapai 90%.
Menuju Solo: Performa Luar Biasa di dalam Jalan Tol
.jpg)
Dengan sel terisi penuh, kami melanjutkan perjalanan menuju Solo tanpa hambatan. Sesampainya di tempat Gerbang Tol Kartasura/Colomadu, sel masih tersisa 26%. Kami memutuskan untuk mengisi daya kembali dalam SPKLU PLN UP3 Surakarta dengan daya 50 kWh seharga Rp135.558, membutuhkan waktu sekitar 48 menit untuk mencapai 89%.
Tantangan Perbukitan Wonogiri: Torsi Besar Jadi Kunci
Petualangan berlanjut ke area pegunungan Wonogiri dengan elemen penyimpan daya 89%. Torsi 350 Nm dari motor penggerak Permanent Magnet Synchronous Motor menciptakan Ioniq 5 dengan mudah menaklukkan tanjakan curam. Setelah menghabiskan sekitar 45% baterai, kami mengisi daya lagi di dalam PLN UP3 Surakarta dengan daya 30 kWh seharga Rp79.960.
Kembali ke Jakarta: Efisiensi Maksimal dengan Mode Sport lalu i-Pedal
.jpg)
Perjalanan pulang ke Ibukota Indonesia kami lakukan dengan mode Normal juga sesekali menggunakan mode Sport untuk akselerasi pada waktu menyalip. Regenerative braking level 3 kemudian ciri i-Pedal juga diaktifkan untuk mengoptimalkan pemakaian baterai. Kami berhasil mencapai Rest Area KM 260 B Tol Kanci-Pejagan dengan sisa sel 21%.
Pengalaman Mengisi Daya dalam SPKLU Astra OtoPower
Di rest area tersebut, kami mencoba mengisi daya di dalam SPKLU Astra OtoPower. Sayangnya, soket CCS2 tiada berfungsi dengan baik, sehingga kami menggunakan soket CCS dengan daya 120 kW. Meskipun pengisian tidaklah secepat yang diharapkan, kami beruntung lantaran masih di masa promo gratis.
Pengisian Terakhir dan juga Total Biaya Perjalanan
Kami melanjutkan perjalanan ke Rest Area KM 229 B untuk mengisi daya pada SPKLU DC 200 kW dengan daya 50 kWh seharga Rp133.193. Dengan sel 89%, kami melanjutkan perjalanan hingga Jakarta. Total biaya pengisian daya selama perjalanan Jakarta-Solo PP kemudian eksplorasi Wonogiri hanya saja Rp446.535, berjauhan lebih banyak hemat dibandingkan biaya BBM Toyota Avanza yang tersebut kami bawa sebagaipembanding.