Kemenpan RB dukung IIPC pacu penanaman modal Jepun pada RI

0
45
Kemenpan RB dukung IIPC pacu penyertaan modal Jepun pada RI
Kantor ini tak beberapa jumlah pegawai, tetapi bagaimana penguasaan masing-masing orang ini dengan sistem juga teknologi mampu sekadar optimal pelayanannya.

INFOJAWATIMUR.com Kupang – Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara juga Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) mengunjungi Indonesia Investment Promotion Centre (IIPC) Office in Tokyo, Jepang, Hari hari terakhir pekan (1/12).

Kunjungan diadakan sebagai upaya meyakinkan pelayanan rakyat berjalan baik lalu terus didorong responsif guna peningkatan investasi, salah satunya melalui pemanfaatan digitalisasi.

"Saya kira bagus, kantor ini tidaklah berbagai pegawai, tetapi bagaimana penguasaan masing-masing orang ini dengan sistem dan juga teknologi sanggup optimal pelayanannya," ujar Sekretaris Kemenpan RB Rini Widyantini di dalam keterangannya pada Kupang, Sabtu.

Untuk diketahui, IIPC Tokyo merupakan kantor perwakilan Badan Sinkronisasi Penanaman Modal (BKPM) di tempat area luar negeri.

Rini mengungkapkan bahwa Presiden RI Joko Widodo mengajukan permohonan agar reformasi birokrasi mempunyai dampak nyata bagi masyarakat. Untuk itu, Kemenpan RB menjadikan peningkatan penyertaan modal sebagai salah satu dari fokus reformasi birokrasi tematik.

Reformasi birokrasi tematik adalah penguatan fokus reformasi birokrasi yang tersebut dirancang Kemenpan RB agar kerja birokrasi tak cuma cuma bersifat administratif, tetapi berdampak dengan segera ke masyarakat. Terdapat empat tema pada reformasi birokrasi tematik, yaitu pengentasan kemiskinan, peningkatan investasi, digitalisasi pelayanan publik, lalu pengendalian kenaikan nilai juga pengaplikasian produk-produk di area negeri.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa inovasi fundamental penyertaan modal akan masih memperlihatkan menjadi prioritas Presiden Jokowi, kemudian BKPM menjadi ujung tombak layanan publik yang dimaksud digunakan menjadi salah satu fokus Kemenpan RB.

IIPC Tokyo menjadi pintu masuknya penyelenggaraan sektor ekonomi dari Negeri Matahari Terbit kemudian Negara Federasi Mikronesia ke Indonesia. Untuk itu, ia berharap IIPC menjadi garda depan perkembangan dunia usaha di luar negeri yang dimaksud digunakan dapat memberikan pelayanan terbaik guna menarik penanam modal dari Jepang.

"Kehadiran IIPC akan sangat membantu memberikan informasi untuk calon pemodal Jepun ke Indonesia. Kalau mau bertanya penyetoran modal tiada perlu datang ke tempat ini, cukup online. Akan tetapi, kantor ada di pada lokasi ini kemudian kalau ingin datang sudah ada disiapkan klinik investasi. Hal ini adalah cukup bagus juga harus terus ditingkatkan," ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Kerjasama Penanaman Modal (BKPM), investasi modal Negeri Matahari Terbit pada pada Indonesia sepanjang 2022 mencapai 3,56 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp55 triliun, berada di dalam tempat peringkat keempat terbesar pada bawah Singapura, Tiongkok, kemudian Hong Kong. Pada satu dekade terakhir, 2012—2022, terdapat total 35.013 proyek konstruksi dunia usaha Negeri Matahari Terbit pada area Indonesia.

"Pada tahun 2023 kita memasuki 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, serta juga ini menjadi kesempatan untuk terus memacu penyertaan modal Jepun pada Tanah Air," papar Rini.

Sebagai bagian dari perwakilan RI, lanjut Rini, IIPC perlu ditingkatkan keterpaduannya dengan bidang lainnya, seperti kolaborasi bidang penyelenggaraan dunia usaha dengan bidang perdagangan lalu perindustrian.

Ia memperlihatkan salah satu kegiatan yang digunakan dapat terkait adalah keterpaduan pemberian sarana perkembangan perekonomian untuk menyokong lapangan bisnis atau pelaku kegiatan bisnis yang tersebut yang dimaksud berorientasi ekspor.

Selain itu, keterpaduan layanan digital bidang perekonomian (investasi, perdagangan, juga juga perindustrian) juga perlu menjadi perhatian. Hal yang dimaksud disebutkan beriringan dengan metamorfosis digital yang mana berperan untuk meningkatkan pelayanan yang dimaksud mana berbasis pada keinginan pengguna (user centric).

"IIPC juga harus terus didukung untuk menggaet penyertaan modal baru dari Jepang, termasuk untuk perkembangan Ibu Perkotaan Negara Nusantara kemudian sektor-sektor usaha yang mana yang disebutkan berkaitan dengan energi baru terbarukan untuk mewujudkan emisi nol bersih karbon pada masa mendatang," papar Rini.

Dalam kegiatan monitoring itu, Rini menilai IIPC sangat efisien, mengingat bangunan yang dimaksud tak luas dengan SDM yang dimaksud mana tiada banyak, tetapi mampu memberikan pelayanan secara optimal.

Diharapkan hal yang digunakan dimaksud dapat terus ditingkatkan ke depan kemudian akan makin beri kemudahan bagi calon investor.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here