Kemenparekraf Gelar FGD Bahas Tantangan Industri Musik dalam Era Disrupsi Teknologi Digital

0
8
Kemenparekraf Gelar FGD Bahas Tantangan Industri Musik di Era Disrupsi Teknologi Digital

INFOJAWATIMUR.com – JAKARTA – Kementerian Wisata juga Perekonomian Kreatif (Kemenparekraf) RI mengadakan Diskusi Komunitas Terpumpun (Focus Group Discussion/FGD) dengan Panitia Pelaksana Mengenang Mas Yos atau ‘A Tribute to Mas Yos’ di tempat Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (21/8/2024).

FGD ini menjadi pelaksanaan awal untuk mengenang sosok Mas Yos atau A Tribute to Mas Yos lewat Peluncuran Buku & Pameran: Panggil Saya Mas Yos.

Dalam FGD ini dibahas mengenai inovasi mendasar pada tata kelola manajemen sektor musik rekaman lalu radio. Serta, bagaimana pembaharuan itu sudah pernah membentuk lansekap bidang hiburan di tempat Indonesia dari masa ke masa.

Pasalnya, Direktur Manajemen Industri Kemenparekraf Syaifullah Agam menilai, lapangan usaha musik rekaman lalu radio pada Indonesia telah dilakukan melalui perjalanan panjang yang digunakan dipenuhi dengan inovasi, tantangan, juga disrupsi teknologi.

“Kita kan rentan dengan pembajakan. Nah jadi hak-hak terkait dengan royalti atau tadi hak kekayaan intelektual, ini kan jadi banyak ada disrupsi terkait hal ini,” ujar Syaifullah ketika diwawancara usai FGD.

“Nah ini kan jadi nunjukin bahwa kendati bidang musik secara talentanya berprogres dengan cepat dan juga besar, tapi dalam di tata kelolanya itu sendiri nggak begitu atau malah belum secepat dari pada pengembangan sisi talenta kemudian kreatifitas,” lanjutnya.

Syaifullah menyebut, pada waktu ini juga terjadi disrupsi media dalam bentuk perubahan juga perubahaan yang dimaksud sangat substansial dengan peluncuran teknologi digital. Begitu pula dengan radio, yang tersebut mengalami disrupsi media akibat pembaharuan pola konsumsi masyarakat kemudian biosfer pendukungnya.

Kehadiran internet lalu media streaming musik menyebabkan pendengar memiliki banyak pilihan pada mengakses konten dengan kecepatan realtime, sehingga radio konvensional mulai kehilangan pendengarnya. Namun, beberapa stasiun radio yang digunakan adaptif mampu memanfaatkan teknologi serta memperluas jangkauan melalui streaming online dan juga podcast.

Karena itu, ia menilai, penting bagi sebagian stakeholders terkait untuk membenahi kesulitan ini bersama-sama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here