INFOJAWATIMUR.com – Jakarta – Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 5 Maret 2024, masih dipuncaki berita terpopuler Senin. Isinya adalah artikel tentang NASA yang menyoroti inovasi lanskap dekat Teluk Balikpapan lantaran proyek IKN Nusantara, kecurigaan dosen dalam ITB melawan lonjakan pengumuman PSI dalam Sirekap KPU,serta penjelasan tanda-tanda dari kawanan monyet masuk Perkotaan Bandung.
Berita terpopuler kedua datang dari artikel menindaklanjuti usulan penyelenggaraan dana BOS untuk realisasi kegiatan makan siang gratis pasangan calon presiden dan juga duta presiden Prabowo-Gibran. Sekolah Dasar Negeri di area Depok yang tersebut ditanya perihal ini menyatakan tiada mungkin saja itu diadakan apabila tiada ingin menyetop kegiatan para siswa.
Lalu, persoalan lonjakan pernyataan PSI pada Sirekap kembali mengisi berita terpopuler ketiga. Kali ini tanda tanya dari pakar siber yang juga menilai peningkatan hasil kata-kata partai yang tersebut pada saat ini dipimpin putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, itu terlalu signifikan.
Berikut Top 3 Tekno Berita Terkini pada Selasa pagi ini, 5 Maret 2024, selengkapnya,
1. Di Top 3 Tekno Waktu Pagi Ini: Proyek IKN Disorot NASA, Suara PSI di area Sirekap Tak Lazim Secara Keilmuan
Top 3 Tekno Berita Terkini pada Hari Senin pagi ini, 4 Maret 2024, dipuncaki artikel mengenai deforestasi lalu pembaharuan lahan Proyek IKN Nusantara yang tersebut direkam Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA. Disebutkan hutan berubah pesat sejak pertengahan tahun lalu dimana jalan sudah diukir pada lanskap dan juga bangunan didirikan dekat Teluk Balikpapan.
National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan kemudian Antariksa Amerika Serikat menyoroti pembaharuan kawasan hutan dalam Kalimantan pasca adanya pembangunan Ibu Daerah Perkotaan Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Berita terpopuler kedua datang dari ITB. Dosen dari Tim Keahlian Sistem Kendali kemudian Sistem Komputer menilai kenaikan jumlah agregat pendapat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara radikal di program Sirekap KPU belakangan ini tak lazim secara keilmuan. “Harus diinvestigasi,” kata dia.
Artikel berisi penjelasan tanda-tanda apa belaka dari penampilan kawanan monyet ekor panjang dalam Pusat Kota Bandung menjadi terpopuler ketiga. Kabar monyet turun gunung ini ramai pada media sosial seperti TikTok beberapa hari belakangan.
2. Kalau Dana BOS Reguler untuk Makan Siang Gratis, Sekolah pada Depok: Tidak Mungkin
Sekolah di dalam Depok mengaku belum mendapat informasi ihwal proyeksi dana bantuan operasional sekolah atau BOS sebagai salah satu sumber anggaran yang tersebut akan digunakan untuk realisasi program makan siang gratis. Namun sebagian dari mereka itu blak-blakan menilai tiada memungkinkan apabila mengambil alokasi anggaran untuk acara andalan calon presiden dan juga duta presiden Pabowo-Gibran, paslon yang digunakan diunggulkan versi hitung cepat, itu dari dana BOS reguler.
Seperti yang tersebut disampaikan Bendahara SDN Beji 1, Yoga Permana, ketika ditemui pada Awal Minggu 4 Maret 2024. Menurutnya, belum ada informasi apapun dari pemerintah wilayah setempat tentang kegiatan makan siang gratis di tempat sekolah. “Jadi kita dari pihak sekolah pun belum tahu seperti apa mekanismenya,” kata Yoga.
Siswa SDN Beji 1 usai mengikuti Pertemuan Belajar Mengajar pada sekolah yang digunakan beralamat di area Jalan Komodo Raya, Pancoran Mas, Depok, Senin, 4 Maret 2024. Sekolah ini berharap kegiatan makan siang gratis tak diambil dari dana BOS reguler. TEMPO/Ricky Juliansyah
Dia menduga, berdasarkan pemberitaan yang digunakan dipahaminya, akan dana BOS khusus untuk pembiayaan makan siang gratis. Sedangkan dana BOS reguler yang digunakan diterima SDN Beji 1 sebesar kira-kira Mata Uang Rupiah 1.030.000 per siswa per tahun. Anggaran dana BOS reguler ini, kata Yoga, telah memiliki pos pembiayaan seperti pengadaan buku, alat tulis, kemudian media pembelajaran.
3. Tanda Tanya Para Pakar Siber Perihal Lonjakan Suara PSI
Para pengamat informatika belakangan kompak mempertanyakan anomali lonjakan perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Perolehan yang mana terpantau dari Sistem Berita Rekapitulasi Suara (Sirekap) Pemilu 2024 sempat terkesan janggal, khususnya pada 1-2 Maret 2024.
Pakar IT dan Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, menilai peningkatan hasil ucapan PSI terlalu signifikan. Mirip seperti banyak pakar siber lainnya, ia juga menyarankan penghitungan manual. “Memang agak janggal kalau hasilnya bisa saja anomali,” katanya ketika dihubungi pada Senin, 4 Maret 2024.
Melonjaknya pendapat PSI yang mana dianggap tak wajar lalu dinilai tidaklah lazim secara keilmuan.
Menurut Alfons, Komisi Permilihan Umum (KPU) dan juga segala lembaga pemantau pemilihan 2024 harus memantau kata-kata yang digunakan dikumpulkan Sirekap. Para pengawas mampu mempertimbangkan tingkat kewajaran jumlah total pernyataan yang tersebut terkumpul, dan juga kesesuaiannya dengan formulir C1.